New Post!

Bebek Sinjay – Kuliner Legendaris di Bangkalan, Madura

Indonesia adalah negara kepulauan yang terdiri dari ribuan pulau, mulai dari yang besar hingga yang kecil. Kali ini aku berkesempatan mengunjungi Pulau Madura.

Pulau Madura sering dikenal sebagai Pulau Garam, karena Jawa Timur merupakan penghasil garam terbesar di Indonesia, dan ikon utamanya adalah Madura. Di pulau ini, tambak garam tersebar di empat kabupaten: Bangkalan, Sampang, Pamekasan, dan Sumenep. Musim kemarau yang panjang serta tradisi pengolahan garam sejak zaman kolonial membuat garam menjadi salah satu sumber mata pencaharian utama masyarakat Madura.

Namun, tujuan perjalananku kali ini bukan untuk melihat pembuatan garam, melainkan menikmati kuliner legendaris di Kabupaten Bangkalan, yaitu Bebek Sinjay.

Perjalanan ke Bangkalan

Untuk menuju Bangkalan dari Surabaya, kini semakin mudah karena sudah tersedia Bus Trans Jatim yang menghubungkan langsung Surabaya–Bangkalan. Waktu tempuh sekitar 50 menit hingga 2 jam, tergantung kondisi lalu lintas.

Aku sendiri naik bus ini dari Terminal Purabaya, Surabaya, dan sampai dalam waktu 50 menit saja—cukup cepat! Tarifnya juga sangat hemat, hanya Rp 5.000 sekali jalan. Pembayaran bisa dengan e-money maupun tunai di atas bus.

                                    Suasana Perjalanan di dalam Bus Trans Jatim Cakraningrat

                                                          Jembatan Nasional Suramadu

Bus Trans Jatim ini nyaman sekali. Tempat duduknya bagus, dilengkapi AC, dan suspensinya empuk sehingga perjalanan terasa halus. Aku merekomendasikan moda transportasi ini kalau kalian mau mencoba kulineran ke Bangkalan.

Sampai di Halte Bebek Sinjay

Serunya, bus Trans Jatim ini punya halte khusus di depan Restoran Bebek Sinjay. Jadi, cukup duduk manis lalu turun di halte tersebut. Dari halte, aku hanya perlu berjalan sekitar 50 meter untuk sampai ke restoran.                                    

                                                   Tampak depan Restoran Bebek Sinjai

Dari luar, restoran ini terlihat luas dengan area parkir yang lega. Fasilitas publik pun lengkap, ada masjid besar yang megah serta toilet bersih yang bisa digunakan gratis.

Suasana di Dalam Restoran

Saat masuk ke dalam, aku dibuat kagum karena ruangannya sangat besar. Restoran ini mampu menampung sekitar 500–1000 orang. Selain area indoor, ada juga beberapa gazebo di luar ruangan yang cocok untuk keluarga atau rombongan kecil.

Suasana Ruang Makan Resto

Cara Memesan Makanan

Di Bebek Sinjay, sistem pemesanan cukup unik. Pengunjung membayar terlebih dahulu di kasir, kemudian menukarkan struk di dua loket berbeda: loket makanan dan loket minuman. Jadi, ambilnya terpisah ya.

Menu yang tersedia bervariasi, meski yang paling terkenal tentu saja Nasi Bebek Goreng Sinjay. Satu paket terdiri dari nasi, bebek goreng, lalapan, sambal pencit (sambal mangga muda), serta minuman (es jeruk atau es teh).

 Daftar Menu Resto Bebek Sinjay

Menikmati Bebek Sinjay

Setelah memesan, aku langsung mencari meja. Sebelum makan, aku sempat mencuci tangan dulu di wastafel yang tersedia. Aliran airnya lancar, tapi sayangnya tidak ada sabun, jadi sebaiknya bawa sabun kertas atau hand sanitizer sendiri. 

Sepiring Nasi Bebek Sinjay

Akhirnya, tibalah momen yang ditunggu! Seporsi bebek goreng Sinjay terlihat begitu menggoda. Daging bebeknya berwarna kuning keemasan dengan taburan rempah seperti bubuk koya. Di piring juga sudah tersedia nasi putih hangat, lalapan segar berupa timun dan kemangi, serta sambal pencit yang terkenal pedas segar.

Saat disantap, daging bebeknya empuk, gurih, dan bumbunya meresap. Taburan rempah kemiri menambah rasa renyah dan khas. Lalu, ketika dicoba bersama sambal pencit, sensasi pedas-asam segarnya benar-benar bikin nagih!

Minumannya juga pas, es jeruk yang segar dan tidak terlalu manis.

Oleh-Oleh Khas Madura

Sebelum pulang, aku sempat mampir ke toko oleh-oleh yang ada di dalam area restoran. 

Tampak Depan Toko Oleh-Oleh Khas Madura

Ada banyak pilihan jajanan khas Madura, seperti Rengginang Lorjuk dan Kacang Tojin Lorjuk.

Lorjuk sendiri adalah kerang bambu khas Madura yang berukuran kecil dan ramping. Selain enak, lorjuk juga kaya nutrisi, tinggi protein, zat besi, yodium, serta omega-3.

                                                       Etalase Jajanan Lorjuk Khas Madura

Selain makanan, ada juga souvenir khas Madura, misalnya gantungan kunci berbentuk celurit mini dari besi, ramuan tradisional, hingga kaos bertuliskan “Madura”.

Aku sendiri memilih membeli camilan berbahan lorjuk sebagai oleh-oleh.

Penutup

Itulah pengalaman kulineranku di Bebek Sinjay, Bangkalan – Madura. Selain bisa menikmati makanan legendaris, perjalanan ke sini juga memberikan wawasan baru tentang kuliner dan budaya Madura.

Kalau kalian berkunjung ke Surabaya, jangan lupa sempatkan waktu menyeberang ke Madura lewat Jembatan Suramadu dan rasakan sendiri nikmatnya Bebek Sinjay.

👉 Untuk melihat suasana lengkapnya, jangan lupa tonton video perjalanan aku di YouTube:
Tonton Video Bebek Sinjay di YouTube 

Salam hangat,
Ayudelight ðŸ’•



 

 

 

 

 

 

 

 

 

Komentar

Postingan Populer